Kisah Kesakralan Kehamilan Anak Yang Pertama. Jika pada kesempatan sebelumnya, saya telah menceritakan tentang kelahiran anak kami yang kedua yang saya pikir sangat sakral, yaitu KISAH KELAHIRAN BIMA YONDA SETYAWAN, kali ini saya juga ingin bercerita tentang kesakralan kehamilan anak kami yang pertama, Abidya Yondananto.
Cerita ini berawal ketika tempat tidur kami ambrol (waktu itu, kami menginap di rumah mertua, yang sekarang menjadi tempat tinggal kami). Kemudian saya mencari palu dan paku untuk membenahi tempat tidur yang ambrol tersebut. Kemudian saya memasang kayu yang lepas dan memakunya dengan palu tersebut.
Pada waktu itu, isteri saya telah mengandung anak kami yang pertama, secara pastinya saya lupa berapa umur kehamilannya. Pada waktu itu, isteri sudah melarang saya untuk membenahi tempat tidur dengan cara mempakunya tapi karena saya pikir ini keadaan darurat, (karena jika tidak dibenahi maka kami tidak bisa tidu)r. Akhirnya saya tetap membenahinya.
Singkat cerita hingga umur kehamilan mencapai 9 bulan 10 hari, anak kami yang pertama lahir yang kemudian kami beri nama Abidya Yondananto. Setelah beberapa hari, tidak sengaja isteri saya melihat ada lubang kecil sebesar paku di sudut mata yang kanan.
Serelah melihat itu, kemudian isteri saya menghubung-hubingkan dengan apa yang saya lakukan pada waktu kehamilan anak kami tersebut. Nha kejadian tersebut, hanya kebetulan belaka atau ada hubungannya dengan apa yang saya lakukan ketika anak masih dalam kandungan. Allahu A'lam Bish-Shawabi,.....
Tapi setelah beranjak dewasa, kira2 umur 2 atau 3 tahun, lubang kecil tersebut hilang dengan sendirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar yang penting sopan dan tidak mengandung SARA