Jumat, 01 Maret 2019

Kisah Kelahiran Bima Yonda Setyawan

Kisah Kelahiran Pandawa Ngawi Yang Bernama Bima Yonda Setyawan. Saya akan menceritakan kisah kelahiran anak kami yang kedua, yaitu Bima Yonda Setyawan. Ada kisah yang saya pikir unik atau mungkin sakral atas kelahiran anak kami yang kedua ini. Ikuti kisahnya berikut ini.

Menurut cerita yang dialami istri saya, ketika isteri saya melahirkan, yang terlihat keluar dari rahim adalah seperti benda berbentuk bulat seperti bola. Pada waktu itu, masih kata isteri saya, dia heran dan bingung kok bukan bayi yang keluar, kok malah keluar benda bulat seperti bola.

Tidak lama kemudian bidan yang menangani kelahiran putera kami tersebut langsung membuka bungkusan tersebut dengan cara merobeknya tentunya dengan hati-hati. Selang tidak begitu lama setelah dirobek, langsung terdengar suara tangisan bayi. Pada waktu itu, isteri saya yang agak takut dan bingung kemudian merasa lega karena ternyata yang terbungkus tersebut adalah bayi dan sudah bisa menangis.

Pada hari kelahiran anak kami yang kedua tersebut yang jatuh pada Hari Minggu, saya tidak bisa menunggui isteri saya  karena memang tempat kerja yang jauh dari rumah. Saya lupa kenapa hari Minggu kok tidak pulang ya atau mungkin ada acara kantor ya.

Yang jelas setelah sampai di rumah, kemudian isteri menceritakan perihal proses kelahiran putera kami yang terlahir BUNGKUS tersebut. Saya pun heran dibuatnya. Kenapa kok bisa kebetulan sama dengan proses kelahiran tokoh BIMA dalam kisah pewayangan ya. Perlu pengunjung ketahui bahwa semenjak bayi masih dalam kandungan, kami sudah menyiapkan sebuah nama seperti halnya dengan kakak sebelumnya. Kami menyiapkan sebuah nama BIMA YONDA SETYAWAN.

Seperti dikisahkan dalam mitos pewayangan, seorang tokoh Bima mempunyai sifat dan karakter gagah berani membela yang benar, teguh berpendirian, kuat perkasa, tabah, patuh dan jujur, apa adanya Kami pun mempunyai harapan dan doa kelak jabang bayi tersebut bisa meneladani sifat Bima tersebut dan juga menjadi anak yang pintar dan sholeh.

Dengan kejadian tersebut kemudian saya menghubung-hubungkan dengan himbauan orang tua bahwasanya kita tidak boleh memberikan sebuah nama kepada jabang bayi yang masih dalam kandungan. Karena pemberian nama tersebut sangatlah sakral yang bisa menjadi kenyataan. 

Seperti yang saya alami sendiri, di mana saya menyiapkan nama BIMA semenjak bayi masih dalam kandungan kemudian ketika lahir ternyata lahirnya BUNGKUS, persis seperti kelahiran Bima dalam kisah pewayangan.

Allahu a'lam bish-shawabi, apakah  kejadian tersebut ada hubungannya dengan pemberian nama sebelum kelahiran atau memang sudah takdir anak saya  yang harus lahir dalam kondisi terbungkus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar yang penting sopan dan tidak mengandung SARA