Jumat, 29 Maret 2019

Aneka Kuliner Di Warung Makan Podo Moro

Aneka Kuliner di Warung Makan Podo Moro. Jika kita berkunjung atau sekedar lewat di Randublatung, kita bisa mencoba salah satu kuliner yang ada di sekitar Randublatung, di antaranya adalah Warung Makan Podo Moro.  Lokasinya begitu strategis karena berada di pinggir jalan raya tepat di Desa Pilang, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Lebih tepatnya.berada di depan Kantor Pabin Jagawana Perhutani Randublatung. Di warung ini kita bisa mencoba berbagai masakan atau menu, dengan lauk-pauk, dan aneka macam sayur juga minuman.

Jika kebetulan lewat pada pagi hari, kita bisa sarapan di warung ini karena Warung Podo Moro ini ini sudah buka mulai pukul 05.30. Hanya saja jika terlalu pagi, menu dan masakan belum begitu lengkap karena sebagian mungkin masih dalam proses pemasakan. Akan berbeda jika kita datang pukul 07.00 ke atas, maka kita bisa mendapati menu aneka masakan yang sudah lengkap. Warung ini tutup pada pukul 16.00 sehingga yang kebetulan lewat pada malam hari sudah tidak bisa mencoba kuliner di warung ini.

Berbicara mengenai harga, kita tidak usah galau atau kuatir ya, soalnya harga makanan di sini tergolong relatif murah. Sebagai contoh untuk nasi pecel beserta tempe mendoan 2 buah, kita hanya membayar 7 ribu kok. Kebetulan warung ini adalah salah satu tujuan kuliner saya, hampir 2 atau 3 kali seminggu, saya beli makanan di warung ini, jadi sedikit banyak tahu tentang harga aneka lauk-pauk di warung ini. S

Mengenai ruang makannya saya kira relatif bersih kok karena warung ini berada di pertokoan tepatnya di pertokoan lapangan Pilang. Tempatnya juga luas, selain di ruang dalam juga ada yang di bagian luar.

Rabu, 27 Maret 2019

Taman Sarbini Water Splash Blora

Taman Sarbini Water Splash Blora. Anak-anak paling suka wisata yang ada hubungannya dengan air. Nha Ini adalah wisata untuk memanjakan anak-anak kita karena di tempat ini ada wahana renang khusus untuk anak-anak. Buka mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00. Harga tiket masuk terjangkau yaitu Rp. 10.000,- per orang.

Kelebihan obyek wisata ini adalah lokasinya yang berada di jantung kota Blora, di Jalan A. Yani tepatnya di Kelurahan Tempelan, Kec. Blora dan persis berada di depan Gedung DPRD Blora. Karena berada di jantung kota, pada hari-hari tertentu utamanya hari libur, wisata ini dipenuhi oleh pengunjung baik anak-anak maupun dewasa.

Selain kolam renang, tersedia juga cafe yang bernama Cafeteria Taman Sarbini. Menunya bermacam-macam, mulai dari gurami goreng/ bakar atau menu ikan lainnya tergantung pesanan atau permintaan pelanggan. Di cafe ini, kita bisa booking tempat untuk keperluan rapat kantor, reuni keluarga atau acara lainnya. Di sini juga bagi yang hobby nyanyi, disediakan orgen tunggal dan pemainnya lho.

Jumat, 22 Maret 2019

Kantor Pegadaian Adalah Rumah Kedua Saya

Kantor Pegadaian Adalah Rumah Kedua Saya. Mulai bulan Januari 2016, saya, Kang Dion dipindahtugaskan di Pegadaian UPC Randublatung di mana sebelumnya di Pegadaian UPC Cepu. Dn hingga tulisan ini saya posting (22 Maret 2019), Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk dinas di Pegadaian UPC Randublatung. Alhamdulillah karena setidaknya di Randublatung lebih dekat rumah jika dibandingkan dengan penempatan di Kantor Pegadaian Pandangan Rembang.

Kenapa Kantor Pegadaian saya katakan sebagai rumah kedua, tak lain dan tak bukan karena hampir seluruh waktu saya berada di Kantor Pegadaian. Boleh dikatakan 86% waktu saya habiskan di Kantor Pegadaian baru sisanya saya gunakan untuk berkumpul bersama isteri dan kelima anak saya. Satu hari dalam seminggu, 52 hari dalam setahun hanya sekian yang bisa saya manfaatkan berkumpul bersama keluarga. Hal itu disebabkan karena jarak kantor dan rumah sangatlah jauh sehingga terpaksa hanya satu minggu sekali saya bisa pulkam. 

Kebetulan di Pegadaian UPC Randublatung terdapat rumah dinas yg walaupun sederhana yang penting bisa digunakab untuk istirahat. Sehingga dengan demikian bisa mengurangi beban keuangan karena setidaknya tidak perlu bayar kost untuk kesehariannya.

Namun demikian, walaupun tidak bisa pulang setiap hari, saya masih bersyukur karena banyak di antara kita yang harus merantau di luar Jawa bahkan di luar negeri demi mengais rezeki untuk keluarganya. Semoga semuanya ada hikmahnya.

Oh iya yang merasa satu nasib, bisa curhat di sini kok. Hehe



Berikut alamat rumah kedua saya saat ini.

Senin, 18 Maret 2019

Kawasan Watu Jago Jalan Raya Ngawi - Cepu

Kawasan Watu Jago Jalan Raya Ngawi - Cepu. Kawasan Watu Jago terletak di jalur/jalan penghubung antara Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Bojonegoro (Padangan) dan juga Kabupaten Blora (Cepu), tepatnya berada di Desa Sumberejo, Kecamatan Margomulyo, Kab. Bojonegoro, Prop. Jawa Timur. Kawasan yang dulunya sepi sekarang ini sudah ramai terutama banyak para pedagang yang berjualan mencari nafkah di kawasan ini.

Setiap pulkam ke base camp di Guyung, Gerih, Ngawi ataupun ketika melakukan perjalanan menuju ke tempat kerja di Randublatung, hampir selalu melewati kawasan yang dahulu pernah rawan kejahatan tersebut. Namun setelah dibangun POS Polisi di kawasan tersebut, Alhamdulillah kondisinya menjadi kondusif walaupun sekarang POS Polisinya yang sekarang sudah tidak diberdayakan lagi alias tutup dan justru sekarang disulap menjadi WC Umum. 

Nge-Smule Langgam dan Campursari

Nge-Smule Langgam dan Campursari. Di sela-sela pekerjaan yang kadang-kadang bikin stress karena mikirin target dan target OSL dan juga untuk menghindari kejenuhan ketika mess setelah pulang kantor (pulkam seminggu sekali), saya mencari hiburan dengan mencoba aplikasi smule di android. Ternyata enak juga lho bermain smule walaupun suara tidak layak.

Namun "pelampiasan" tersebut ternyata tidak berlangsung lama karena setelah beberapa bulan bermail smule ternyata mengalami kebosanan juga dan akhirnya jarang bermain lagi dan bahkan sekarang malah tidak pernah main lagi.

Jumat, 15 Maret 2019

Waduk Botok Sragen Jawa Tengah

Waduk Botok Sragen Jawa Tengah. Berpiknik atau berwisata tidak harus mahal, contohnya bagi yang berada di wilayah Sragen dan Karanganyardapat mengunjungi Waduk Botok. Waduk ini berada di perbatasan antara Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar, tepatnya di Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Jika arah dari Sragen, arahnya ke selatan kira-kira 13 km an. Jalannya menuju ke sana adalah jalan kecamatan yang sudah beraspal dan perjalanan lumayan lancar. 

Wisata kuliner di area waduk seluas 2,4 ha ini banyak kok, mulai mie ayam, nasi bungkus, nasi pecel, goreng2an, soft drink, junk food, dan masih banyak lainnya. Jika kita tidak ingin membeli makanan di sana, kita dapat membawa bekal dari rumah dan disantap di sana karena di sana ada tempat semacam pendopo atau gazebo besar yang bisa digunakan untuk berkummpul atau sekedar duduk2 untuk melepaskan penat


Kamis, 14 Maret 2019

Wisata Goa Sentono Menden Blora

Wisata Goa Sentono Menden Blora. Pada Hari Sabtu tanggal 9 Maret 2019, dalam perjalanan pulkam ke Guyung Ngawi, saya menyempatkan diri untuk mampir ke Wisata Goa Sentono yang lokasinya di Dukun Nglaren, Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan Blora, Jawa Tengah. Sebenarnya rute Goa Sentono sama dengan rute perjalanan pulkam saya, hanya sedikit keluar dari rute sekitar 0,5 km.

Saya menemukan Wisata Goa Sentono ini melalui google maps. saya sengaja mencari wisata terdekat dengan rute perjalanan pulkam saya dan kemudian saya menemukan Goa Sentono tersebut. Penasaran dengan wisata tersebut kemudian pada Hari Sabtu tanggal 9 Maret 2019, saya menyempatkan diri untuk mampir ke lokasi wisata tersebut.

Setelah masuk gapura yang bertuliskan Goa Sentono,dari pada nanya-nanya kemudian saya menyalakan google maps. Ternyata tak jauh dari gapura tersebut, dengan diantar oleh google maps saya sampai lokasi sesuai petunjuk google maps. Sampai di lokasi saya belum mengetahui persis lokasi goanya kemudian saya menanyakannya kepada pemlik warung yang berada di dekat lokasi wisata tersebut.

Senin, 11 Maret 2019

Jalan-Jalan ke Agrowisata Amanah Karanganyar

Jalan-jalan ke Agrowisata Amanah Karanganyar. Pada hari Minggu tanggal 10 Maret 2019, kami Keluarga Pandawa Ngawi pergi ke salah satu wisata agro di Karanganyar, yaitu Agrowisata Amanah. Dari rumah Guyung, kami berangkat kurang lebih pukul 06.00 wib dan sampai lokasi kira2 pukul 8.30 wib.

Selama perjalanan, kami mampir di beberapa tempat wisata yang kebetulan berada di rute yang kami lewati. Antara lain adalah Waduk Brambang, Di waduk ini, kami hanya lewat saja karena tidak ada tempat tongkrongannya atau duduknya yg bisa digunakan untuk menikmati pemandangan yang ada.

Sabtu, 09 Maret 2019

Ritual Rutin Pulkam Hari Sabtu

Menyeberangi Bengawan Solo. Seperti kebiasaan-kebiasaan sebelumnya, setiap Hari Sabtu, saya melakukan ritual pulkam (kecuali ada ada lain, misalnya acara kantor atau sowan ke ortu di Pati) dari tempat kerja di Pegadaian UPC Randublatung ke Base Camp di Guyung Ngawi

Kang Dion @Prahu
Rute yang sering saya lalui adalah Randublatung - Kradenan - Medalem - Ngluwak - Luwihaji - Ngraho - Watu Jago - Ngawi - Guyung. Rute yang saya lalui tersebut, tidak semuanya melalui medan darat namun ada medan berupa sungai yaitu sungai Bengawan Solo yang harus saya lalui. 

Untuk melintasi medan sungai tersebut, terdapat jasa penyeberangan atau tambangan, yaitu Tambangan Ngluwak - Medalem. Disebut demikian karena jasa penyeberangan tersebut menghubungkan antara Desa Ngluwak (Jawa Timur) dan Desa Medalem (Jawa Tengah).

Tarif jasa penyeberangan ini, saya pun kurang tahu pasti karena tidak dipasang tarif yang resmi. Hanya saja, saya pernah menanyakan kepada  salah satu penumpang yang sering menggunakan jasa tersebut adalah Rp. 2.500,- Kalau kebetulan mempunyai uang receh, saya berikan pas Rp. 2.500. Namun jika tidak mempunyai uang pas, tarifnya ditarik Rp. 3000,- Hal tersebut dimungkinkan karena sulitnya uang recehan khususnya Rp. 500,- an.

Selasa, 05 Maret 2019

Kisah Kesakralan Kehamilan Anak Pertama

Kisah Kesakralan Kehamilan Anak Yang Pertama. Jika pada kesempatan sebelumnya, saya  telah menceritakan tentang kelahiran anak kami yang kedua yang saya pikir sangat sakral, yaitu KISAH KELAHIRAN BIMA YONDA SETYAWAN, kali ini saya juga ingin bercerita tentang kesakralan kehamilan anak kami yang pertama, Abidya Yondananto.

Cerita ini berawal ketika tempat tidur kami ambrol (waktu itu, kami menginap di rumah mertua, yang sekarang menjadi tempat tinggal kami). Kemudian saya mencari palu dan paku untuk membenahi tempat tidur yang ambrol tersebut. Kemudian saya memasang kayu yang lepas dan memakunya dengan palu tersebut.

Pada waktu itu, isteri saya telah mengandung anak kami yang pertama, secara pastinya saya lupa berapa umur kehamilannya. Pada waktu itu, isteri sudah melarang saya untuk membenahi tempat tidur dengan cara mempakunya tapi karena saya pikir ini keadaan darurat, (karena jika tidak dibenahi maka kami tidak bisa tidu)r. Akhirnya saya tetap membenahinya.

Singkat cerita hingga umur kehamilan mencapai 9 bulan 10 hari, anak kami yang pertama lahir yang kemudian kami beri nama Abidya Yondananto. Setelah beberapa hari, tidak sengaja isteri saya melihat ada lubang kecil sebesar paku di sudut mata yang kanan. 

Serelah melihat itu, kemudian isteri saya menghubung-hubingkan dengan apa yang saya lakukan pada waktu kehamilan anak kami tersebut. Nha kejadian tersebut, hanya kebetulan belaka atau ada hubungannya dengan apa yang saya lakukan ketika anak masih dalam kandungan. Allahu A'lam Bish-Shawabi,.....

Tapi setelah beranjak dewasa, kira2 umur 2 atau 3 tahun, lubang kecil tersebut hilang dengan sendirinya.




Senin, 04 Maret 2019

Base Camp Keluarga Pandawa Ngawi


BASE CAMP KELUARGA PANDAWA NGAWI. Base Camp kami ada di desa Guyung RT02 RW 01, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, Prop. Jawa Timur. Pada hari-hari kerja, yang berada di base camp adalah isteri dan kelima anak kami, sedangkan saya sendiri justru berada di luar kota bahkan di luar propinsi. Karena tuntutan pekerjaan, Hanya Hari Sabtu malam hingga Minggu malam, saya menempati base camp.

Kelima anak kami berada dibawah arahan dan bimbingan langsung oleh isteri saya baik dalam hal yang ada hubungannya sekolah maupun hal-hal lain, termasuk dalam pergaulan, budi pekerti, sopan santun maupun pendidikan agama, sementara saya hanya bisa mantau by phone kecuali pas di rumah. Kalau pun kelak, anak2 kami menjadi anak yang sukses (dunia juga akhirat), itu merupakan peran dari isteri saya.

Semoga isteri saya diberikan kekuatan dan kesabaran dalam membimbing, mengarahkan, san mendidik anak2 kami. Semoga anak-anak kami menjadi anak yang sholeh dan pintar, berbakti kepada agama dan kedua orang tunya. Aamiin Ya Allah Aamiin.....

Berikut Base Camp kami,

Jumat, 01 Maret 2019

Kisah Kelahiran Bima Yonda Setyawan

Kisah Kelahiran Pandawa Ngawi Yang Bernama Bima Yonda Setyawan. Saya akan menceritakan kisah kelahiran anak kami yang kedua, yaitu Bima Yonda Setyawan. Ada kisah yang saya pikir unik atau mungkin sakral atas kelahiran anak kami yang kedua ini. Ikuti kisahnya berikut ini.

Menurut cerita yang dialami istri saya, ketika isteri saya melahirkan, yang terlihat keluar dari rahim adalah seperti benda berbentuk bulat seperti bola. Pada waktu itu, masih kata isteri saya, dia heran dan bingung kok bukan bayi yang keluar, kok malah keluar benda bulat seperti bola.

Tidak lama kemudian bidan yang menangani kelahiran putera kami tersebut langsung membuka bungkusan tersebut dengan cara merobeknya tentunya dengan hati-hati. Selang tidak begitu lama setelah dirobek, langsung terdengar suara tangisan bayi. Pada waktu itu, isteri saya yang agak takut dan bingung kemudian merasa lega karena ternyata yang terbungkus tersebut adalah bayi dan sudah bisa menangis.

Pada hari kelahiran anak kami yang kedua tersebut yang jatuh pada Hari Minggu, saya tidak bisa menunggui isteri saya  karena memang tempat kerja yang jauh dari rumah. Saya lupa kenapa hari Minggu kok tidak pulang ya atau mungkin ada acara kantor ya.

Yang jelas setelah sampai di rumah, kemudian isteri menceritakan perihal proses kelahiran putera kami yang terlahir BUNGKUS tersebut. Saya pun heran dibuatnya. Kenapa kok bisa kebetulan sama dengan proses kelahiran tokoh BIMA dalam kisah pewayangan ya. Perlu pengunjung ketahui bahwa semenjak bayi masih dalam kandungan, kami sudah menyiapkan sebuah nama seperti halnya dengan kakak sebelumnya. Kami menyiapkan sebuah nama BIMA YONDA SETYAWAN.

Seperti dikisahkan dalam mitos pewayangan, seorang tokoh Bima mempunyai sifat dan karakter gagah berani membela yang benar, teguh berpendirian, kuat perkasa, tabah, patuh dan jujur, apa adanya Kami pun mempunyai harapan dan doa kelak jabang bayi tersebut bisa meneladani sifat Bima tersebut dan juga menjadi anak yang pintar dan sholeh.

Dengan kejadian tersebut kemudian saya menghubung-hubungkan dengan himbauan orang tua bahwasanya kita tidak boleh memberikan sebuah nama kepada jabang bayi yang masih dalam kandungan. Karena pemberian nama tersebut sangatlah sakral yang bisa menjadi kenyataan. 

Seperti yang saya alami sendiri, di mana saya menyiapkan nama BIMA semenjak bayi masih dalam kandungan kemudian ketika lahir ternyata lahirnya BUNGKUS, persis seperti kelahiran Bima dalam kisah pewayangan.

Allahu a'lam bish-shawabi, apakah  kejadian tersebut ada hubungannya dengan pemberian nama sebelum kelahiran atau memang sudah takdir anak saya  yang harus lahir dalam kondisi terbungkus.